Sabtu, 31 Oktober 2009

PUISI HATI

CERMINAN HATI, PERASAAN DAN CINTA

Hati adalah persembahan Sang Khalik yang paling suci, indah, nan mulia. Dia ada di setiap insan. Dia akan selalu jujur meski si-empunya jahat lagi kejam. Dia cahaya (Nur) yang takkan pernah padam, meski gelap menyelimuti.

Wahai insan bumi, penuhilah hati ini dengan hembusan sepoi penebar kesejukan dan kedamaian dengan cinta dan kasih sayang. Jangan relakan hati ini terpolusi limbah kedengkian, kenistaan, kemunafikan dan kejahatan abadi.

Biarkan ia sebening embun pagi, selembut sutra, dan seputih kapas. Biarkan hati terus berpijar, menjurai, mengukir dan mendesain kehidupan, seiring waktu yang berjalan. Biarkan ia semurni Hati Kapas begitu ringan terbang melayang menggapai asa dan mereguk kebahagian menuju cahaya kebenaran hakiki, berteman mentari dan membelai erat dewi malam.

Dia akan melantunkan senandung pujian suci, yang tertuang dalam puisi-puisi eksotik, sehingga jiwa akan selaras dengan perintah pencipta-Nya dan berkata tidak untuk semua larangan-Nya.

Kamis, 29 Oktober 2009

Arti Hidup

Ulama besar, Muhammad Al Ghazali, pernah berkata bahwa pemahaman hidup yang dangkal adalah sebuah tindak ‘kriminal’ yang keji. Disebut demikian karena pemahaman yang dangkal ini akan membawa kepada ketersesatan dari jalan menuju akhirat yang bahagia. Semisal, jika seseorang memandang hidup dengan dangkal, boleh jadi ia akan menghalalkan segala cara untuk memperoleh harta, tidak memperdulikan apakah itu halal ataukah haram.

Makna hidup dalam tinjauan Islam paling tidak meliputi pemahaman bahwa:

1. Hidup ini kesemuanya adalah ujian dari Allah SWT
Hidup adalah untuk menguji apakah seorang manusia bersyukur atau kufur kepada Allah SWT.Allah berfirman dalam QS Al Mulk [67] : 2 yang terjemahnya, ” (ALLAH) yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.

Ujian dalam hidup kita bukan saja kesulitan ataupun musibah, namun juga berupa nikmat atau kemudahan dari Allah SWT, seperti keluarga, suami, istri, anak-anak, harta, kekuasaan, pangkat, dsb.

Kita bisa meneladani Nabi Sulaiman as. yang diberikan nikmat luar biasa oleh Allah SWT. Allah SWT memberikan kerajaan yang sangat kaya, luas dan besar, yang pasukannya terdiri dari manusia, jin, hewan, dan angin. Semua kenikmatan itu tidak menjadi Nabi Sulaiman as menjadi sombong kemudian mengingkari Allah SWT, namun menjadikannya sering ber-muhasabah, melakukan introspeksi diri, berhati-hati jangan sampai menjadi kufur kepada Allah SWT, sehingga tidak berujung kepada murka Allah sebagaimana dalam QS. Ibrahim [14]:7, “ dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Allah akan menguji manusia melalui hal-hal sebagai berikut sesuai dengan QS Al Baqarah [2]:155-156 sbb,

dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan, dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”.

Dalam kondisi tertimpa cobaan atau musibah, Allah berfirman bahwa ada orang-orang yang layak diberikan kabar gembira dengan surga, yaitu orang-orang yang bersabar; yang ketika tertimpa bencana itu mengatakan “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun”, yang artinya : Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. Kalimat tersebut dinamakan kalimat istirjaa atau pernyataan kembali kepada Allah. Disunatkan menyebut kalimat tersebut ketika ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil.

Rasulullah saw bersabda bahwa sungguh beruntung seorang mukmin, karena semua urusan adalah baik baginya, ketika diuji maka dia bersabar ketika ia diberi kenikmatan ia bersyukur.

Salah satu doa yang bisa selalu kita ucapkan adalah doa, Allahummaj’alni shaburan waj’alni syakuran waj’alni fi ‘ainii shaghiran wa fi a’yuninnasi kabira, yang artinya, Ya Allah, jadikan aku sabar dan bersyukur kepada-Mu, dan jadikanlah aku kecil di mataku sendiri serta besar (bermanfaat) di mata orang lain.

2. Kehidupan dunia ini lebih rendah dibandingkan kehidupan akhirat.

Sebagaimana dalam QS Adh Dhuha [93]:4, “ dan sesungguhnya hari kemudian (akhirat) itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan). ”

Atau dalam QS Ali ‘Imran [3]:14, “ dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

3. Kehidupan dunia ini hanya sementara

Boleh jadi saat ini kita dalam kondisi sehat wal ‘afiat, gagah, cantik, kulit mulus, dll. Tapi ada saatnya ketika kita kemudian menjadi tua, keriput, lemah, pikun, dan akhirnya dipanggil ke sisi Allah SWT.

Dalam QS Al Mu’min [40]:39, Allah berfirman, “ Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.

Dalam QS Al Anbiyaa [21]:35, “ Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya) dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan.

4. Kehidupan ini adalah ladang amal untuk kesuksesan akhirat

Ali bin Abi Thalib ra. Berkata bahwa sesungguhnya hari ini adalah hari untuk beramal bukan untuk hisab (perhitungan) dan esok (akhirat) adalah hari perhitungan bukan untuk beramal. Ketika seseorang meninggal dunia maka terputuslah semua amal perbuatannya dan ia tinggal menunggu masa untuk mempertanggungjawabkan semua amal perbuatannya di dunia. Bekal kita adalah ibadah kepada Allah SWT. Ibadah bukan sekedar sholat atau zakat, tetapi segala aktivitas hidup kita akan bernilai ibadah jika diniatkan karena Allah SWT. (msa)

Cerita pagi dan secangkir kopi

Entah kenapa pagi ini aku kembali merindukan secangkir kopi, dan sebatang rokok sudah pasti sebagai teman penambah nikmat kopi. Padahal selama aku sakit batuk 2 minggu kemarin aku bisa terlepas dari "belenggu ini". uhhh, sangat sangat ingin sekali, tak bisa dibendung lagi.


Senin, 26 Oktober 2009

yang tersisa

waktu aja kian berjalan selalu berjalan
dia tak pernah berhenti selalu jalan
tak melihat dan tak mau di lihat...?
dia selalu tegar menghadapi semuanya

Sabtu, 24 Oktober 2009

Prosa Kehidupan

siang kian panas, sinar matahari semakin membakar jiwa
jiwa yang gersang karena kemarau Iman
Iman yang selalu naik turun tatkala jauh dari Tuhan
Hidupkan bayangan yang sempurna...?

Hati semakin jauh dari kedekatan..?
dekat dengan keIndahan yang usam
tapi dia semakin jauh terbangkan khayal
ku berharap semua ini hanya prosa ku

dunia ini hanya pangkuan yang damai
terbungkus oleh dunia yang Indah
kini semua nampak jelas dari keindahan
semua tak sama oleh kedamaian

aku....?
hanya berharap oleh kedamaian...
tapi aku selalu bersabar
dengan penuh berharap oleh ke Ridhoannya.....?
amien ?

Ajibarang, 24/1009

Senin, 19 Oktober 2009

Aurat Perempuan

aurat adalah bagian terpenting dari setiap tubuh manusia. dan setiap tubuh manusia itu adalah keindahan kalo di pake secara baik dan benar. aurat perempuan secara jelasnya telah
dinyatakan oleh Allah Taala dalam Al-Qur'an sebagai satu perintah dan
kewajipan yang harus dilaksanakan oleh hambaNya yang mukmin mengikut
keadaan dan situasi yang tertentu. Adalah menjadi satu kemestian
"WAJIB" bagi setiap wanita akur dengan perintah Allah untuk memakai
menutup kepala mereka dan jika perlu termasuk juga mukanya tanpa
banyak soal dan tanpa alasan-alasan yang bodoh. Kiranya ada di antara
mereka yang ingkar dengan perintah yang sudah termaktub dalam
Kitabullah, ingatlah siksaan Allah adalah amat keras buat
mereka!!!!!!. Sebagai melaksanakan kewajiban untuk menyebarkan yang
HAQ ini, maka suluk bentangkan di sini dalil dan nas yang berkaitan
dengan KEWAJIPAN MENUTIP AURAT bagi setiap wanita Islam yang mengaku
beriman dengan Kitab Allah dan Rasulnya. Antaranya ialah sebagaimana
berikut;

Nas Pertama

"Dan katakanlah kepada perempuan-perempuan yang beriman supaya
menyekat pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan
memelihara kehormatan mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan
perhiasan tubuh mereka kecuali yang zahir daripadanya; dan hendaklah
mereka menutup belahan leher bajunya dengan tudung kepala mereka; dan
janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka melainkan
kepada suami mereka, atau bapa mereka atau bapa mertua mereka atau
anak-anak mereka, atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara
mereka, atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak
bagi saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan
Islam, atau hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang
lelaki yang telah tua dan tidak berkeinginan kepada perempuan, atau
kanak-kanak yang belum mengerti lagi tentang aurat perempuan; dan
janganlah mereka menghentakkan kaki untuk diketahui orang akan apa
yang tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu sekalian
kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya."
[Surah An-Nur:31}

Nas Kedua

"Wahai Nabi, suruhlah isteri-isterimu dan anak-anak perempuanmu serta
perempuan-perempuan yang beriman, supaya melabuhkan pakaiannya bagi
menutup seluruh tubuhnya (semasa mereka keluar); cara yang demikian
lebih sesuai untuk mereka dikenal (sebagai perempuan yang baik-baik)
maka dengan itu mereka tidak diganggu. Dan (ingatlah) Allah adalah
Maha Pengampun, lagi Maha Mengasihani." [Surah Al-Ahzab:59]

Nas Ketiga {Dari Kitab-kitab karangan Ulama Muktabar]

1. Aurat antara muslimat dan bukan muslimat. Khilaf ulama' dalam
mentafsirkan kalimah `auNisaa' ihinna' dalam ayat 31 surah anNuur
(24). Menurut Tafsir Fakhrur_Razi, Jld 23, ms 207 menyatakan jumhur
ulama' mentafsir kalimah itu sebagai wanita-wanita Islam sahaja. Dari
tafsir Qurthubi (Jld 12, ms 233) juga mentafsirkan kalimah
"aunisaa'ihinna" itu sebagai wanita muslimah sahaja.


Ini bermakna aurat wanita dihadapan wanita bukan Islam ialah muka dan
dua tapak tangan. Imam Qurthubi membawa hujah perintah Umar alKhattab
RA kepada Gabnurnya, Abu Ubaidah alJarrah supaya tidak membenarkan
wanita Islam mandi bersama wanita ahli Zimmah di permandian awam.

Pandangan yang agak berlainan dari pandangan jumhur ialah pendapat Ibn
Arabi (Ahkamul Qur'an, Jld 3, ms 326) beliau berpendapat maksud
`aunisaa'ihinna' (wanita mereka) itu bermaksud semua wanita yang baik
akhlaqnya dan baik hubungannya dengan wanita muslimah. Ini bermakna
wanita Islam boleh membuka auratnya kepada wanita yang baik akhlaknya
dan menjalin hubunan baik dengan mereka. Ia termasuk wanita bukan
Islam. Jika wanita itu buruk akhlaknya termasuk wanita Islam sendiri,
maka wanita Islam tidak boleh membuka auratnya. Syaikh Ali Asyhabuni
(mufassir baru dari Saudi (Tafsir Asyabuni) menyokong pendapat Ibn
Arabi.

MASALAH PERTAMA: Hukum lelaki yang baligh melihat perempuan ajnabi.
Di bawah ini saya nyatakan beberapa masalah di sekitar hukum ini:

a) Haram melihat kepada aurat perempuan yang ajnabi. Aurat perempuan
di hadapan lelaki ajnabi sebagaimana yang telah disepakati oleh jumhur
fuqahak ialah seluruh tubuh badannya kecuali muka dan dua tapak
tangan.

b) Fuqahak telah berselisih pendapat mengenai muka dan dua tapak
tangan perempuan ajnabi, adakah ia aurat atau tidak.

Menurut sebahagian ulamak, kedua anggota ini adalah aurat yang wajib
ditutup samada ia menimbulkan fitnah ataupun tidak, atau samada akan
menaikkan syahwat kepada lelaki yang melihat ataupun tidak.

Sebahagiannya pula berpendapat bahawa kedua anggota ini bukanlah aurat
yang wajib ditutup. Tidak diharamkan bagi seorang lelaki melihatnya.

Walaubagaimanapun mereka ini bersepakat mengatakan bahawa keduanya
haram dilihat apabila akan menimbulkan fitnah. Ini bermakna mereka
bersetuju mengatakan haram hukumnya bagi lelaki ajnabi melihat kedua
anggota ini apabila menimbulkan fitnah atau melihat keduanya dengan
syahwat.

c) Pengharaman melihat aurat bukan sahaja pada anggota yang masih
berhubung atau melekat dengan tubuh badan, bahkan diharamkan juga
melihatnya setelah ia bercerai dari tubuh badan seperti kuku, rambut,
bulu kemaluan dan lain-lain.

Wajib menyimpan anggota atau bulu yang telah bercerai dari tubuh badan
dari dilihat oleh lelaki atau perempuan ajnabi.

MASALAH KEDUA: Kanak yang belum mengerti tentang aurat perempuan
melihat perempuan.

Perempuan tersebut wajib menutup anggota di antara pusat dan lutut
sebagaimana auratnya di hadapan mahram.

MASALAH KETIGA: Lelaki yang hampir baligh.

Lelaki yang hampir baligh diharamkan melihat aurat perempuan yang
ajnabi sebagaimana lelaki yang telah baligh (lihat masalah pertama).

MASALAH KEEMPAT: Lelaki yang terpotong zakarnya dan buah pelirnya

Lelaki ini diharuskan melihat perempuan yang ajnabi sebagaimana dia
melihat mahramnya, iaitu selain anggota di antara pusat dan lututnya.

MASALAH KELIMA: Lelaki yang hanya mempunyai zakar sahaja tanpa buah
pelir atau yang mempunyai buah pelir sahaja tanpa zakar

Lelaki ini seperti hukum lelaki yang normal, iaitu yang mempunyai
zakar dan buah pelir (lihat masalah pertama).

MASALAH KEENAM: Hamba lelaki melihat tuannya (perempuan)

Jika hamba tersebut bersifat adil (tidak fasik) dan tuannya juga
bersifat adil, maka harus melihatnya sebagaimana melihat mahram, iaitu
selain dari anggota di antara pusat dan lutut.

MASALAH KETUJUH: Melihat hamba perempuan

Melihat hamba perempuan sebagaimana hukum melihat perempuan yang
merdeka (lihat masalah pertama).

MASALAH KELAPAN: Melihat kanak-kanak perempuan

Harus melihat seluruh anggota kanak-kanak perempuan yang belum sampai
peringkat diingini oleh lelaki kecuali pada farajnya. Diharuskan
kepada ibubapa, penjaga atau perempuan yang menyusukan kanak-kanak
perempuan yang masih dalam peringkat menyusu dan asuhan melihat dan
menyentuh farajnya. Kerana dalam usia begini, ibu ataupun pengasuh
terpaksa membasuh farajnya dari najis, mengubatinya atau sebagainya.

Melihat dan menyentuh zakar kanak-kanak lelaki adalah sebagaimana
faraj kanak-kanak perempuan.

MASALAH KESEMBILAN: Melihat perempuan yang telah tua

Imam al-Ghazali berkata bahawa hukum melihat perempuan ajnabi yang
telah tua adalah sebagaimana hukum melihat perempuan yang masih muda.

MASALAH KESEPULUH: Melihat perempuan yang mahram (yang haram dinikahi
seperti ibu, saudara perempuan dan sebagainya)

Seorang lelaki diharamkan melihat anggota di antara pusat dan lutut
mahramnya. Dia diharuskan melihat selain dari anggota tersebut.

Dia juga diharuskan berkhalwat dan bermusafir bersama mahramnya.

MASALAH KESEBELAS: Lelaki melihat lelaki

Seorang lelaki diharuskan melihat selain dari anggota di antara pusat
dan lutut lelaki lain.

MASALAH KEDUABELAS: Melihat lelaki muda belia yang belum ditumbuhi
janggut atau bulu (amrad)

Haram melihatnya dengan syahwat.

MASALAH KETIGABELAS: Perempuan melihat perempuan

Sebagaimana hukum lelaki melihat lelaki (lihat masalah kesebelas).

MASALAH KEEMPATBELAS: Perempuan kafir melihat perempuan muslimah

Diwajibkan kepada perempuan muslimah menutup auratnya di hadapan
perempuan kafir kerana tidak, berkemungkinan dia akan menceritakan
auratnya kepada lelaki kafir.

MASALAH KELIMABELAS: Perempuan melihat lelaki yang ajnabi

Sebagaimana hukum lelaki melihat perempuan yang ajnabi (lihat Masalah
pertama).

MASALAH KEENAMBELAS: Perempuan yang fasik melihat perempuan yang
terpelihara kehormatannya

Perempuan yang terpelihara kehormatannya wajib menutup auratnya di
hadapa perempuan yang fasik kerana melakukan zina atau lebian
(hubungan seks antara perempuan dengan perempuan)

MASALAH KETUJUHBELAS: Suami melihat isteri

Di bawah ini adalah masalah yang berhubung kait dengan hukum ini:

a) Harus bagi suami melihat seluruh tubuh badan isterinya atau hamba
perempuan yang halal untuknya, tetapi makruh melihat farajnya
lebih-lebih lagi batin farajnya.

b) Diharuskan juga menyentuh farajnya. Manakala melihat dan menyentuh
duburnya tanpa memasukkan zakar ke dalamnya adalah harus.

c) Pengharusan ini hanya berlaku ketika isterinya masih hidup lagi.
Setelah kematiannya, hukumnya adalah sebagaimana melihat mahramnya
(lihat masalah kesepuluh).

MASALAH KELAPANBELAS: Isteri melihat suami

Sebagaimana hukum suami melihat isteri (lihat masalah ketujuhbelas).

MASALAH KESEMBILANBELAS: Menyentuh sesuatu yang haram dilihat

Masalah di sekitar hukum ini ialah: a) Haram menyentuh sesuatu yang
haram dilihat sebagaimana yang tercatat di dalam masalah-masalah yang
lalu, kerana menyentuh adalah lebih mendatangkan kenikmatan dan
kelazatan lagi jika dibandingkan dengan melihat.

b) Haram bagi dua orang lelaki atau dua orang perempuan berbaring di
dalam satu kain atau selimut dalam keadaan berbogel dan di atas satu
tilam.

Ibubapa atau penjaga wajib memisahkan di antara kanak-kanak lelaki
atau perempuan dari tempat tidur ibubapanya. Begitu juga antara adik
beradik lelaki dan perempuan.

c) Haram memicit atau mengurut peha lelaki lain tanpa lapik. Jika
berlapik, maka diharuskan tetapi dengan syarat tidak dikhuatirkan
fitnah dan tidak dengan syahwat.

d) Haram menyentuh mahramnya, begitu juga sesama lelaki atau sesama
perempuan sekalipun pada anggota yang harus dilihat seperti pada kaki
atau perutnya, termasuk mengusapnya kecuali kerana hajat atau
dilakukan kerana timbul dari perasaaan kasih sayang serta bebas dari
fitnah dan syahwat.

e) Haram menyentuh muka perempuan yang ajnabi sekalipun diharuskan
melihatnya kerana hendak meminang.

f) Hukum berjabat tangan.

i- Seorang lelaki diharamkan berjabat tangan dengan perempuan yang
ajnabi. Dalil yang mendasari hukum ini ialah:

Dalil pertama: Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Saiyidah
Aisyah r.a. mengenai bai'ah yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w.
terhadap beberapa orang perempuan, Aisyah r.a. berkata: " Demi Allah,
tangan baginda tidak menyentuh seorang perempuan pun dalam pembai'atan
itu. Baginda hanya membai'at mereka dengan perkataannya: "Benar-benar
telah aku bai'at kamu atas hal itu." (Riwayat Bukhari)

Al-Hafiz Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitabnya Fathul Bari berkata:
"Maksud ucapan Rasulullah s.a.w.: "Benar-benar telah bai'at kamu
dengan ucapan." adalah ucapan tanpa berjabat tangan sepertimana yang
biasa terjadi, di mana lelaki berjabat tangan sewaktu bai'ah
dijalankan.

Dalil kedua: Dari Abdullah bin Amr bin al-As r.a. berkata:
"Rasulullah s.a.w. tidak pernah berjabat tangan tangan dengan
perempuan dalam pembai'atan." (Riwayat Imam Ahmad)

Sunat berjabat tangan antara sesama lelaki atau sesama perempuan
ketika bertemu.

Makruh berjabat tangan dengan orang yang mempunyai penyakit kusta.

Haram hukumnya berjabat tangan dengan amrad (lelaki muda yang belum
tumbuh misai atau bulu) dengan disertai oleh syahwat.

g) Makruh memeluk dan mengucup kepala sesama lelaki atau sesama
perempuan kecuali terhadap orang yang baru sampai dari musafir atau
orang yang lama tidak ditemui. Bahkan perkara ini sunat dilakukan.

h) Sunat mengucup tangan orang soleh, warak, berilmu agama atau
sebagainya yang dihormati dan dimuliakan dari segi agamanya. Manakala
makruh hukumnya melakukan perkara tersebut terhadap orang yang
dihormati dari sudut keduniaannya, seperti orang yang berpangkat,
orang kaya atau sebagainya.

i) Diharuskan mengucup mayat orang soleh.

j) Sunat mengucup kanak-kanak sekalipun anak orang lain kerana kasih
sayang.

k) Sunat berdiri untuk orang yang mempunyai kelebihan di dalam bidang
ilmu agama kerana menghormatinya, bukan kerana riyak, membesarkan atau
mengagungkannya.

l) Makruh membongkokkan badan terhadap sesiapa sahaja.

KEADAAN KEDUA: MELIHAT DENGAN HAJAT

Berikut ini adalah masalah yang berhubung kait dengan keadan kedua
ini, iaitu:

1) Harus melihat muka dan tapak tangan perempuan ajnabi kerana hendak
mengahwininya

2) Kerana hendak membeli hamba perempuan.

Diharuskan melihat selain dari anggota di antara pusat dan lutut.

3) Kerana bermuamalat atau berurusan dengan perempuan seperti berjual
beli. Yang dibenarkan hanyalah melihat mukanya sahaja untuk
mengenalinya.

4) Menjadi saksi, seperti melihat faraj atau zakar kerana menjadi
saksi zina atau melihat buah dada kerana menjadi saksi penyusuan.

5) Harus melihat dan menyentuh perempuan ajnabi dengan tujuan berbekam
atau mengubatinya, tetapi dengan dua syarat: a) Pengubatan itu
dilakukan di hadapan mahram, suami atau dua orang perempuan yang boleh
dipercayai. b) Tidak terdapat seorangpun perempuan yang boleh
mengubatinya.

6) Harus melihat muka perempuan ajnabi dan amrad ketika mengajar
dengan syarat: a) Ketiadaan tenaga pengajar wanita. b) Berkeuzuran
untuk mengajar di balik tabir, sebagai contoh: Ketika mengajar menulis
atau menjahit guru terpaksa mengajarnya tanpa tabir. c) Ada mahram,
suami atau dua perempuan yang boleh dipercayai bersama perempuan
tersebut.

7) Haram mengajar isteri yang telah ditalak.

Demikian himpunan hukum-kukum yang berkaitan dengan aurat perempuan
yang dikutip dari Al-Quran, Hadis dan Ulama-ulama yang Muktabar.

Kesimpulannya; tidak syak lagi bahawa WAJIB bagi seorang perempuan
menutup kepala dan seluruh tubuh kepada lelaki-lelaki asing.

Sebagai pengakhirnya renungilah firman Allah Taala seperti di bawah,
semoga sama-sama kita mendapat peringatanNya;

"Dan tidaklah harus bagi orang-orang yang beriman, lelaki dan
perempuan - apabila Allah dan RasulNya menetapkan keputusan mengenai
sesuatu perkara - (tidaklah harus mereka) mempunyai hak memilih
ketetapan sendiri mengenai urusan mereka. Dan sesiapa yang tidak taat
kepada hukum Allah dan RasulNya maka sesungguhnya ia telah sesat
dengan kesesatan yang jelas nyata." {Surah Al-Ahzab:36} . Allahu
A'lam

Ilmu Agama

Dari Mu’awiyah bin Abi Sufyan radhiallahu ‘anhu dia berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

من يرد الله به خيرا يفقهه في الدين

“Barangsiapa yang Allah kehendaki baginya kebaikan maka Dia akan memahamkan baginya agama (Islam).”


Hadits yang mulia ini menunjukkan agungnya kedudukan ilmu agama dan keutamaan yang besar bagi orang yang mempelajarinya, sehingga Imam an-Nawawi dalam kitabnya Riyadhush Shalihin , pada pembahasan “Keutamaan Ilmu” mencantumkan hadits ini sebagai hadits yang pertama.

Imam an-Nawawi berkata: “Hadits ini menunjukkan keutamaan ilmu (agama) dan keutamaan mempelajarinya, serta anjuran untuk menuntut ilmu.”

Imam Ibnu Hajar al-’Asqalaani berkata: “Dalam hadits ini terdapat keterangan yang jelas tentang keutamaan orang-orang yang berilmu di atas semua manusia, dan keutamaan mempelajari ilmu agama di atas ilmu-ilmu lainnya.”

Mutiara hikmah yang dapat kita petik dari hadits ini adalah:

  1. Ilmu yang disebutkan keutamaannya dan dipuji oleh Allah Ta’ala dan Rasul-Nya adalah ilmu agama.
  2. Salah satu ciri utama orang yang akan mendapatkan taufik dan kebaikan dari Allah Ta’ala adalah dengan orang tersebut berusaha mempelajari dan memahami petunjuk Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam agama Islam.
  3. Orang yang tidak memiliki keinginan untuk mempelajari ilmu agama akan terhalangi untuk mendapatkan kebaikan dari Allah Ta’ala.
  4. Yang dimaksud dengan pemahaman agama dalam hadits ini adalah ilmu/pengetahuan tentang hukum-hukum agama yang mewariskan amalan shaleh, karena ilmu yang tidak dibarengi dengan amalan shaleh bukanlah merupakan ciri kebaikan.
  5. Memahami petunjuk Allah Ta’ala dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan benar merupakan penuntun bagi manusia untuk mencapai derajat takwa kepada Allah Ta’ala.
  6. Pemahaman yang benar tentang agama Islam hanyalah bersumber dari Allah semata, oleh karena itu hendaknya seorang muslim disamping giat menuntut ilmu, selalu berdoa dan meminta pertolongan kepada Allah Ta’ala agar dianugerahkan pemahaman yang benar dalam agama.

Sabtu, 10 Oktober 2009

Empat Tanda Keimanan

Bagi orang Islam pendekatan Islam meletakkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah sebagai teras utamanya. al-qur’an dan sunnah Rasulullah S.A.W sebagai teras pegangan dan rujukannya. Gabungan kemantapan akidah (kepercayaan), syariah (perundangan), akhlak, moral dan nilai-nilai murni adalah teras perancangan dan pelaksanaan pembangunan diri dan pengurusan sistem untuk mencapai umat yang berkualiti dan negara yang cemerlang. merupakan pewujudan dari sebuah kekuatan kita untuk menjalankan apa yang menjadi pegangan kita sebagai seorang Muslim. Namun ketika kita dalam keadaan yang sangat kuat maka iman kita akan naik, namun ketika sedang tidak kuat maka kita akan sedikit goyang.
Ukuran dari Iman itu memang sulit terkadang naik dan juga bisa turun, itu karena manusia memang dilahirkan menjadi salah dan lupa.
dan seorang muslim yang sejati akan merasakan iman yang sesungguhnya jika kita dapat menjaga hati dan lidah kita.dan sebagai tanda keimanan kita. tanda keimanan kepada Allah SWT ada 4 tanda keimanan, inilah 4 tanda keimanan, sebagian ahli bijak mengatakan:"Tanda-tanda keimanan kepada Allah itu ada empat, yaitu:
1. Taqwa
2. haya' (punya rasa malu)
3. selalu bersyukur
4. Sabar

Taqwa adalah melaksanakan ketaatan kepada Allah dan menjauhkan diri dari segala macam bentuk kemaksiatan. ada juga yang mendefinisikan bahwa Taqwa adalah memelihara semua aturan Islam. Ada lagi yang mendefinisikan bahwa Taqwa adalah mengikuti jejak langkah Rasulullah SAW baik dalam ucapan maupun perbuatan.
Haya' (rasa Malu) itu ada dua macam , yaitu:
1. malu naluri (haya' nafsaniy), yaitu rasa malu yang dikaruniakan Allah kepada setiap diri manusia, seperti rasa malu kelihatan auratnya atau malu bersenggama di depan orang lain.
2. malu imani (haya' imaniy), yaitu rasa malu yang bisa mencegah seseorang dari melakukan perbuatan maksiat karena takut kepada Allah ta'ala.
syukur adalah memuji Allah yang selalu memberi kebaikan dengan menyebut-nyebut kebaikan-Nya.
Diantara bentuk sabar adalah tabah dan tidak mengeluh kepada selain Allah SWT ketika mendapat musibah.
maka dari itu kita sebagai seorang yang selalu berpegang teguh kepada aturan Allah agar kita menjadi manusia yang selalu mendapatkan Ridho-Nya. oleh karena itu dengan sudah tahu ada 4 tanda kepada keimana kepada Allah marilah kita merubah dan memperbaiki segala niat, yang akan kita kerjakan dan semoga kita menjadi orang-orang yang beruntung kelak di hari akhir. amiiin.

Jumat, 09 Oktober 2009

Empat Permata

Allah menciptakan manusia sebagai seorang kholifah di bumi. dan manusia diciptakan oleh Allah dengan banyaknya kesempurnaan namun bukan sempurna yang sesungguhnya. tapi yang perlu kita ketahui bahwa manusia di ciptakan mempunyai dua kekuatan yang membuat manusia menjadi manusia yang berguna di bumi. ketika manusia sudah mempunyai 2 kekuataan yang begitu besar yang pada diri manusia itu tapi kita selalu masih juga melakukan khilafan yang tiada henti namun Allah masih memberi banyak kenikmatan pada manusia dari nikmt lahir atau pun bathin. yang terpentinga dari manusia setelah dia melakukan kesalahan cepat-cepatlah engaku bertaubat karena Allah menyukai orang-orang yang bertaubat.
Manusia terdiri dari empat permata, dari empat permata itu manusia bisa mengerti baik, buruk, dan tercipta manusia yang saling menghargai ya, karena empat permata tersebut. Allah benar-benar menciptakan manusia itu dengan Rahman dan Rohimnya, maka manusia selalu mendapatkan apa yang dia rasakan namun tidak bisa mengerti apa yang telah Allah berikan.
contoh kecil setiap hari kita selalu mendapatkan rezki, tapi apakah kita tahu bahwa Allah telah memberikan kenikmatannya dengan terang-terangnya, kita selalu berdoa meminta rizki yang banyak dan Allah telah mengabulkan doa insan yang berdoa itu setiap detik setiap saat.
dan pada diri manusia masih ada nafsu. namun ketika nafsu itu tidak terkontrol maka orang itu akan rugi apa yang telah mereka tinggalkan lakukan.
Manusia akan lebih terkontrol secara rohani dan jasmani ketika dia bisa mengelola empat permata yang sudah dari manusia itu di lahirkan, inilah empat permatanya:

1. akal
2. agama
3. haya/rasa malu
4. amal shalih
maka dari itu kelolah empat permata itu agar engkau bisa menjadi manusia yang lebih baik dari manusia yang lainnya. ketika kemarahan dapat menghilangkan akal (sehat). hasud (dengki) dapat menghilangkan agam. tamak dapat menghilangkan haya' (rasa malu) Ghibah (mengumpat) dapat menghilangkan amal shalih.

Akal adalah permata rohani ciptaan Allah yang dilekatkan pada diri manusia, sehingga manusia bisa mengetahui perkarayang haq dan yang bathil.
Agama adalah aturan Allah yang mengajak orang berakal sehat untuk menerima segala yang dibawa Rasul.
Hasud adalah mengharapkan lenyapnya kenikmatan yang ada pada orang lain.
dan berkaitan dengan marah Rasulullah bersabda:
"Wahai Mu'awiyah, jauhilah olehmu marah, karena marah dapat merusak iman sebagaimana pahitnya Shabr (bratawali) merusak manisnya madu. (hr. baihaqi).
maka dari itulah manusia kelola rasa emosi sebaik mungkin agar kita bisa sabar dalam menghadapi semua dengan penuh rasa kasih sayang dan penyayang kepada sesama manusia. dan janganlah kau selalu menghasut kepada sesama manusia. Rasullah bersabda:
"Jauhilah oleh kalian hasud, karena hasud dapat menghapus (pahala) kebaikan sebagaimana api membakar kayu." (Hr. Abu Dawud).
dan ada sebuah syair mengatakan:
Katakanlah kepada orang yang senantiasa dengki kepadaku
"Tahukah kamu, kepada siapakah kamu tidak sopan?
kamu tidak sopan kepada Allah dengan taqdir-Nya
Jika kamu iri dengan nikmat yang telah diberikan-Nya kepadaku
karena itu, Tuhanku selalu mengabulkan permintaanku
sedang pintu permintaan bagimu semua tertutup."
dan Ghibah adalah menyebut-nyebutkan kejelekan orang lain di belakangnya dan kejelekan itu memang betul adanya. Apabila kejelekan yang disebut-sebutkan itu tidak ada padanya, maka itu berarti tuduhan dusta. Jika menyebut-nyebutkan kejelekan orang lain itu dilakukan dihadapannya, itu disebut memaki.
sedang pintu permintaan bagimu semuanya tertutup.

Kamis, 08 Oktober 2009

berabad-abad kita berada dalam kegelapan yang tak kunjung usai. Dia selalu berjalan dalam keabadian, apakah ini yang namanya penyusaian antara yang ada dan tidak ada. dalam langkah yang sama terkadang kita satu komitmen, terkadang kita malah satu tuju dan harapan....? Gila. Dia marah sama kita, karena aku sentuh dalam kegelapan tadi si Taji bangun. Dia, Sialan semalam aku bertemu mimpi yang tak kunjung usai, dia marah pada kita yang selah mengharapkan sesuatu yang tidak sesuai dengan kita.
tanpa kita sadari kita kandang senyum sendiri, bicara, berbincang dengan hati kita yang semakin lama semakin membisukan diri dalam kegelapan yang tak pernah usai. Hai. Kau selalu bangga dengan dirimu sekarang, apa yang kau lakukan pada dirimu sendiri...? apa kau mulai butakan dirimu dengan hal -hal yang penuh makna tersembunyi...? apa kau arti dari bumi, langit, awan, matahari, air dan apa yang ada dibumu ini. termasuk kau sudah paham apa yang kau inginkan dengan dirimu sendiri? Kau tanyakan saja pada dirimu sendiri jangan kau bawa dulu duduk atau kegiatan lain tapi kau renungi dulu apa yang kita maksud tadi,,,?
bermalam-malam kita selalu mimpi berkawan dengan senyum sang awan yang tak pernah sampai. yang ada pada kita hanya kepercayaan yang tak kunjungi terpenuhi oleh janji-janji kebusukan yang selalu saja teman saat kita pergi kemana-mana...?
aku Resah gelisah pada diriku sendiri...dan juga pada kekasihku malam terus berteriak...? Kau adalah kasihku yang ku puja dalam setiap taring nafasku..?
aku sayang kamu.....?
aku cinta kamu....?
yang ku cari hanya Ridhomu bukan atas tubuhmu atau udah bibirmu tapi yang kucari hanya kasih sayangmu juga cintamu pada ku hanya karena Allah semata-mata....?

Jumat, 02 Oktober 2009

waktu tak berujung dia selalu berputar terus menerus
waktu tak pernah mengeluh juga tak pernah cape
waktu tak inginkan sesuatu
waktu tak punya tujuan

cinta adalah kata yang sempurna bagi manusia
rindu adalah makna harapan yang paling kecil
kangen adalah perwakilan dari hati
sayang adalah anugerah yang kita punya kepada orang yang kita cinta

mereka itu tak berujung tiap waktunya ada perubahan
dia yang pertama atau yang kesekian kali tetap sama punya rasa
namun....
kita rasa yang sekarang ada kita himpun satu persatu

tiap cinta punya arah
tiap rindu punya lagu
tiap kangen ada harapan
tiap sayang memerlukan hati

pada langkah yang kita rangkai terjalin ikatan
ikatan yang akan memberikan arti pada kita
pada hati atau pada waktu kita sendiri
tiap hati dan waktu punya memori

aku sayang bukan karena kecantikan mu
aku cinta bukan karena keindahanmu
kau bukan milikku kau milik tuhan
kita adalah nyawa yang berserakan di dunia

ku mengendarai cinta dengan kekuatanmu
ku rindu dengan hadiah dari hatimu
ku kangen karena ..............
ku sayang karena ...............

andai kau tahu siksa waktu itu
kau pasti akan teriak
tapi aku tetap bertahan walau sakit
aku butuh kamu lebih dari biasa

tapi kenapa kau acuhkan aku
kau biarkan gejolak hati semakin besar
sampai rindu dan kangen tertumpahkan
dalam amarah yang besar bagai gelombang

perahu cinta ku mulai seimbang
karena maaf tapi entah mengapa
masih sisa rindu yang kau biarkan begitu saja
hingga aku meminta kau untuk tahu
tapi ....
kau hanya diam tetap aku harus yang meminta

Kamis, 01 Oktober 2009

puisi terkecil

besar bukanlah yang asli dari wajahnya, tapi dia sebenarnya kecil
awas mata bukanlah artinya dia tahu segalanya tapi dia itu buta
lurus bukanlah jalan yang dia jalani saat ini tapi entah apa...
dia...

hitam tak sama dari hitam yang sebenarnya
putih juga tak jauh dari apa yang ada didunia
hitam putih apalah yang bisa mengartikannya
hanya saja kita harus bisa memilihnya

katakan saja yang sesungguhnya dari apa yang kita terima
mengeluhkah dengan kata-kata yang bijak buat kita dan DIA
bukanlah sesuatu itu akan ada maknanya
kalo saja kita bisa diam dan tawakal pada-NYA

sujud jalan yang pertama dan kembali
jujur dan berani ungkapkan isi hati
tidurkan tubuh kita pada jalan yang di Ridhoi
sabar dalam pandangan dan ikhlaskan pada diri

sebarkan wanginya dosa
himpun keindahan yang asli indahnya
taklukkan dunia dengan doa dan usaha
berjalan lurus kedepan dengan punya tujuan
dan Wassaalam