Sabtu, 20 Juni 2009

Kebesaran Tuhan dan Nikmatnya

di malam sepi waktu terus saja berlalu tanpa adanya jeda. waktu terus mengikis keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan yang selalu terlimpah kan rahmat dan Hidayahnya. sholawat kita selalu limpah curang kan kepada Nabi kita Nabiyyuna Muhammad SAW. yang kita harapkan sya'atnya kelam di yaumil kiyamah.
Tuhan telah berseru kepada kita untuk selalu dan selalu taat akan perintahnya dan selalulah mendekat kepada-NYA. tapi terkadang kita akan mendekat sudah ada banyak rintangan di depan mata kita. terkadang kita siap untuk menghadapi terkadang kita terkecoh oleh apa yang ada di depan mata kita tersebut. maka dengan dengan pemantapan hati yang tulus Ikhlas karena mengharap Ridho Allah segala sesuatu yang berat akan tersa ringan tanpa adanya, kekurangan kita selalu merasa cukup dengan kenikmatan yang ada itu.
begitu besar nikmat Allah tanpa ada yang bisa menggantikan apabila ada itu hanya bersifat sementara dan tiada ada yang kita bisa buat kecuali kita patuh dan taat akan aturan Allah yang kita jalani terasa ringan bila kita selalu mengharapkan Ridhonya, tapi cara mencari Ridho itulah yang sulit untuk menerima kenikamatan yang kita terima itu. maka jalan satu-satu adalah kita selalu terima tidak berkomentar akan kenikmatan dari Allah. maka dari itu kita coba untuk melaksanakan kesunnah dalam hari-harinya tanpa adanya mengeluh kesah, dan kita akan terima dengan syarat:
1. awalilah segala sesuatu dengan mengucapkan dua kaliamt syahadat.
2. berusahalah untuk bisa berwudlu setiap akan kita berangkat kerja atau berangkat kegiatan.
3. saumlah (puasa) sunnah
4. selalu berdzikir nama Allah SWT
5. terbarkan lah salam kepada sesama muslimin atau muslimat.
6. bacalah sholat atas nama Nabi Muhammad SAW
billa salah satu dari syarat itu kita jalani secara istiqomah insya Allah akan mendapatkan ketenangan jiwa yang sesungguhnya. maka dari itu usahakanlah segala sesuatunya dengan selalu mengharapkan Ridho Allah SWT. tapi sebelum kita melaksanakan syarat yakinlah bahwa kita bisa melaksanakan hal-hal yang 6 itu secara sadar dan tanpa adanya riya atau pun rasa yang lain kecuali mengharapkan Ridhonya Allah SWT.

Kamis, 18 Juni 2009

Ketika Dunai menjadi Pelarian...?

Dunia adalah planet yang kesekian kalinya dari ciptaan Allah. dan di dalam dunia ini manusia akan terbentuk dari yang biasa-biasa saja sampai yang menjadi luar biasa. namun terkadang kita lupa bahwa kita adalah masih termasuk makhluk tuhan yang kecil untuk kesempurnaan-NYA.
oleh karena itu Allah masih menciptakan makhluk yang lain menjadi penyeimbang dari adanya malaikat , jin dan setan dan yang terakhir adalah manusia itu sendiri. namun dalam diri manusia itu masih ada makhluk kecil yang lebih berbahaya yaitu, nafsu, disinilah manusia mulai perang dari nabi yang pertama sampai dengan nabi yang terakhir. dalam beberapa lembaran Al-Qura'an sudah banyak sekali surat yang menerangkan manusia itu sendiri. yupz,,,?
pada suatu saat akan adanya tempat untuk manusia melarikan diri dari syurga atau pun di turunkan kebumi. yach...? bertahun-tahun bahkan bumi yang kita injak ini sudah menjadi saksi bisu yang begitu bisu tanpa adanya komunikasi pada manusia. terkadang kita lupa akan keberadaan kita ini.
ketika sudah bisa merawat kekayaan bumi yang ada kita semakin di uji dengan kekayaan yang ada itu. tapi bagi manusia yang akan kembali pada jalan Allah adalah selalu ingat akan dirinya siapa "KITA" dimata Allah hanya orang yang berakqwa. mari kita mengaca pada diri kita, apakah kita sudah benar-benar berkaca pada KEnikmatan dari Allah.
Allah tidak pernah memaksakan kenikmatan Allah dengan jalan yang berbeda-beda. jalan menuju syurga adalah pintu seribu pintu, tapi apakah kita sudah benar-benar memanfaatkan kita berada dalam bumi ini.
mulai dari detik ini mari kita proklamasikan pada hati kita untuk selalu taat pada perintah nya dan menjauhi Larangan-Nya. di mulai dari da;am atrmosfir hati kita, dan dari hati kita mulai berani maju untuk merubah kita di dunia ini jangan jadi bumi ini menjadi "ketika dunia menjadi pelarian" ya kita sudah lari dari ketidak berdayaan yang mendorong kita untuk bisa berbuat baik pada diri sendiri dengan sarana merendahkan diri kepada maklhuk yang lain agar kita terjaga dari nafsu yang begitu beringas...?
"Dunia adalah penyelesaian dari kita untuk melanjutkan sumpah kita kepada Allah ketika mau dilahirkan kebumi ini" dan sudahlah jelas sekali kita ini adalah makhluk yang kecil ketika kita tidak bisa memanfaatkan keberadaan kita dalam dunia ini. dan jangan jadikan dunia ini sebagai alam yang terakhir jangan sekali-sekali kita berpandangan demikian padahal kita tetap akan kembali pada-NYA.

Menjadi Orang yang Ikhlas (Mukhlis)

Ikhlas adalah mengkhususkan semua tujuan hanya kepada Allah Swt. dengan kata lain, semua perbuatan yang dilakukan hanya untuk Allah, bukan untuk yang lain.
ikhlas juga melupakan pandangan manusia, sehingga kita hanya meliaht sang Khaliq saja. orang tersebut akan selalu menangis karena merasa takut kepada Allah swt, ia selalu memberikan shadaqah atau melakukan sholat denga tanpa melihat kepada yang selainNya.
demikianlah, ikhlas merupakan kunci dari semua perbuatan. semua amal yang dikerjakan tidak akan sempurna bila tanpa didasari dengan keikhlasan. diterima atau tidaknya amalan tersebut bergantung kepada keikhlasan orang yang mengerjakannya, dan hanya Allahlah yang mengetahuinya.

masih ada yang lain...?